Sistem Operasi secara umum terdiri dari
beberapa bagian:
1. Mekanisme Boot, yaitu meletakkan
kernel ke dalam memory
2. Kernel, yaitu inti dari sebuah Sistem Operasi
3. Command Interpreter atau shell, yang bertugas membaca
input dari pengguna
4. Pustaka-pustaka, yaitu yang menyediakan
kumpulan fungsi dasar dan standar yang dapat dipanggil oleh aplikasi lain
5. Driver untuk berinteraksi dengan hardware
eksternal, sekaligus untuk mengontrol mereka.
Komponen sistem operasi terdiri dari:
1. Manajemen Proses
2. Manajemen Memori Utama
3. Manajemen Berkas
4. Manajemen Sistem I/O
5. Manajemen Penyimpanan Sekunder
6. Sistem Proteksi
7.
Command-Interpreter
System
8. Jaringan
Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu
implementasi dari sistem terdistribusi, di mana sekumpulan komputer dan
prosesor yang heterogen terhubung dalam satu jaringan. Tujuan utamanya adalah
untuk memberikan hasil secara lebih, terutama dalam:
– file system
– name space
– Waktu pengolahan
– Keamanan
– Akses ke seluruh resources, seperti prosesor,
memori, penyimpanan sekunder, dan perangakat keras.
Manfaat Sistem Operasi Terdistribusi
Sistem operasi terdistribusi memiliki manfaat
dalam banyak sistem dan dunia komputasi yang luas. Manfaat-manfaat ini termasuk
dalam sharing resource, waktu komputasi dan komunikasi.
1. Shared Resource
Walaupun perangkat sekarang sudah memiliki
kemampuan yang cepat dalam proses-proses komputasi, atau misal dalam mengakses
data, tetapi pengguna masih saja menginginkan sistem berjalan dengan lebih
cepat. Apabila hardware terbatas, kecepatan yang diinginkan
user dapat di atasi dengan menggabung perangkat yang ada dengan sistem DOS.
2. Manfaat Komputasi
Salah satu keunggulan sistem operasi
terdistribusi ini adalah bahwa komputasi berjalan dalam keadaan paralel. Proses
komputasi ini dipecah dalam banyak titik, yang mungkin berupa komputer pribadi,
prosesor tersendiri, dan kemungkinan perangkat prosesor-prosesor yang lain.
Sistem operasi terdistribusi ini bekerja baik dalam memecah komputasi ini dan
baik pula dalam mengambil kembali hasil komputasi dari titik-titik cluster untuk
ditampilkan hasilnya.
3. Reliabilitas
Fitur unik yang dimiliki oleh DOS ini adalah
reliabilitas. Berdasarkan design dan implementasi dari design sistem
ini, maka hilangnya satu node tidak akan berdampak terhadap integritas sistem.
Hal ini berbeda dengan PC, apabila ada salah satuhardware yang
mengalami kerusakan, maka sistem akan berjalan tidak seimbang, bahkan sistem
bisa tidak dapat berjalan atau mati.
4. Komunikasi
Sistem operasi terdistribusi biasanya berjalan
dalam jaringan dan biasanya melayani koneksi jaringan. Sistem ini biasanya
digunakan user untuk proses networking. Uses dapat saling
bertukar data, atau saling berkomunikasi antara titik baik secara LAN maupun
WAN.
Jenis Sistem Operasi Terdistribusi
Beberapa contoh dari sistem operasi
terdistribusi ini diantaranya :
1. Amoeba (Vrije Universiteit). Amoeba adalah sistem berbasis mikro-kernel
yang tangguh yang menjadikan banyak workstation personal menjadi satu sistem
terdistribusi secara transparan. Sistem ini sudah banyak digunakan di kalangan
akademik, industri, dan pemerintah selama sekitar 5 tahun.
2. Angel (City University of London). Angel didesain sebagai sistem operasi
terdistribusi yang pararel, walaupun sekarang ditargetkan untuk PC dengan
jaringan berkecepatan tinggi. Model komputasi ini memiliki manfaal ganda, yaitu
memiliki biaya awal yang cukup murah dan juga biaya incremental yang rendah.
3. Chorus (Sun Microsystems). CHORUS merupakan keluarga dari sistem operasi
berbasis mikro-kernel untuk mengatasi kebutuhan komputasi terdistribusi tingkat
tinggi di dalam bidang telekomunikasi, internetworking, sistem tambahan,
realtime, sistem UNIX, supercomputing, dan kegunaan yang tinggi.
4. GLUnix (University of California, Berkeley). Sampai saat ini, workstation dengan modem
tidak memberikan hasil yang baik untuk membuat eksekusi suatu sistem operasi
terdistribusi dalam lingkungan yang shared dengan aplikasi yang berurutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar